Featured Post
Pengalihan Halaman Setelah Rebranding: Checklist Redirect & SEO Audit
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Rebranding website bukan hanya soal logo, warna, atau tampilan baru. Jika URL juga berubah, penting untuk mengelola pengalihan halaman dengan benar agar traffic, ranking SEO, dan PageRank tidak hilang. Kesalahan pengalihan bisa menyebabkan 404, redirect loop, dan drop trafik.
Artikel ini membahas checklist redirect dan SEO audit yang wajib dilakukan setelah rebranding.
1. Mengapa Redirect Penting Setelah Rebranding
-
Menjaga traffic organik → pengguna tetap diarahkan ke URL baru
-
Melindungi ranking Google → PageRank dipindahkan melalui 301 redirect
-
Mencegah 404 errors & bounce rate tinggi
-
Menjaga user experience → pengunjung tidak bingung
Rebranding tanpa redirect = risiko kehilangan visitor & klien.
2. Jenis Redirect yang Digunakan
-
301 Redirect (Permanen) → pindahkan PageRank & SEO value
-
302 Redirect (Sementara) → untuk maintenance atau testing
-
Meta Refresh / JavaScript Redirect → tidak disarankan → SEO rendah
Tips: Gunakan 301 redirect untuk semua URL lama ke URL baru pasca rebranding.
3. Checklist Redirect Setelah Rebranding
-
Audit Semua URL Lama
-
Gunakan Screaming Frog / Ahrefs / SEMrush
-
Catat URL halaman penting & high-traffic
-
-
Mapping URL Lama ke Baru
-
Pastikan one-to-one mapping
-
Hindari redirect chain panjang → lambat & SEO drop
-
-
Implementasi Redirect
-
.htaccess(Apache) atau Nginx configuration
-
RewriteEngine On RewriteRule ^old-page$ /new-page [R=301,L]
-
Update Internal Linking
-
Semua internal link → URL baru
-
Breadcrumb & navigasi → update
-
-
Update Sitemap & Canonical
-
Sitemap → semua URL baru
-
Canonical → URL baru → hindari duplicate content
-
4. SEO Audit Pasca Rebranding
-
Cek Google Search Console → crawl errors, index coverage
-
Periksa redirect chains & loops → pastikan semua redirect bekerja
-
Audit backlink → minta update link ke URL baru
-
Core Web Vitals & mobile-friendliness → kecepatan & UX tetap optimal
-
Analytics & tracking → pastikan traffic tetap terpantau
Audit SEO memastikan rebranding tidak merusak performa website.
5. Tips Developer & Marketer
-
Dokumentasikan semua redirect → untuk maintenance
-
Gunakan canonical tag → URL baru sebagai primary
-
Cek halaman penting → homepage, landing page, blog populer
-
Backup website → sebelum implementasi redirect
-
Monitor traffic & ranking selama 1–3 bulan
6. Contoh Implementasi Proyek Rebranding
Skenario:
-
URL lama:
/jasa-web-development-jakarta -
URL baru:
/web-development-services-jakarta
Langkah:
-
Mapping → old → new
-
Implement 301 redirect di server
-
Update sitemap.xml → submit ke GSC
-
Update internal link & canonical tag
-
Pantau ranking & traffic
Dengan proses ini, SEO tetap aman & traffic organik stabil.
7. Kesalahan Umum yang Harus Dihindari
-
Tidak menggunakan 301 redirect → ranking hilang
-
Redirect chain panjang → lambat & membingungkan Google
-
Internal link tidak diperbarui → muncul 404
-
Sitemap & canonical tidak di-update → duplicate content
8. Kesimpulan
Pengalihan halaman setelah rebranding adalah kunci untuk menjaga traffic dan SEO. Checklist utama:
-
Audit URL lama
-
Mapping URL lama → baru
-
Implement 301 redirect
-
Update internal link, sitemap, canonical
-
Audit SEO & monitor performa
Bro, rebranding website harus diikuti strategi redirect & SEO audit. Jika benar, traffic tetap stabil, ranking Google aman, dan user experience tetap maksimal.
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Komentar