Featured Post
Metrik yang Harus Anda Pantau untuk Website Klien Anda
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Beberapa waktu lalu, gue dapet pesan dari salah satu klien lama.
Dia bilang, “Mas, kok website saya kelihatannya sepi ya sekarang, padahal udah saya isi artikel rutin?”
Masalahnya bukan di kontennya — tapi di metrik yang gak pernah dipantau.
Banyak orang pikir website yang bagus cukup dengan tampilan keren dan loading cepat. Padahal, dalam dunia website development, data adalah nyawa.
Website tanpa analisis ibarat mobil tanpa dashboard: lo gak tahu kapan harus ngerem, nambah bensin, atau ganti arah.
1. Trafik: Siapa yang Datang dan dari Mana
Metrik paling dasar, tapi sering diremehkan: trafik.
Bukan sekadar tahu berapa banyak orang yang datang, tapi dari mana mereka datang dan apa yang mereka cari.
Hal yang perlu diperhatikan:
-
Sumber trafik: organik (SEO), sosial media, referral, atau direct
-
Kata kunci pencarian: konten apa yang paling banyak menarik pengunjung
-
Device breakdown: pengguna HP vs desktop
Misalnya, kalau 80% pengunjung datang dari mobile tapi desain lo belum mobile-first, berarti ada potensi besar yang terbuang.
Dalam dunia website development modern, desain dan data itu pasangan yang gak bisa dipisahkan.
2. Bounce Rate: Pengunjung Betah atau Kabur?
Gue pernah lihat website dengan 10 ribu pengunjung per bulan — tapi bounce rate-nya 89%.
Artinya, hampir semua orang langsung keluar setelah lihat satu halaman.
Itu sinyal UX yang buruk.
Kenapa bisa tinggi?
-
Loading terlalu lama
-
Konten gak relevan dengan judul
-
Navigasi bikin bingung
-
Terlalu banyak iklan
Coba audit halaman-halaman dengan bounce rate tertinggi. Kadang, perubahan kecil seperti judul yang lebih jujur atau layout yang lebih simpel bisa menurunkan bounce rate drastis.
3. Average Session Duration: Waktu yang Mereka Habiskan
Durasi kunjungan adalah cermin engagement website lo.
Kalau orang betah lebih dari 2 menit, artinya konten dan desain bekerja dengan baik.
Tips untuk meningkatkannya:
-
Tambahkan elemen storytelling di konten
-
Gunakan internal link yang relevan
-
Tambahkan video atau infografik di artikel panjang
Waktu tinggal yang lama juga jadi sinyal positif untuk Google, menandakan bahwa website lo “berguna” bagi pengunjungnya.
4. Conversion Rate: Tujuan Akhir dari Website Klien
Tujuan akhir dari setiap proyek website development bukan cuma “bikin website tampil keren”, tapi mengubah pengunjung jadi pelanggan.
Conversion bisa berarti:
-
Form kontak yang diisi
-
Pembelian produk
-
Download e-book
-
Pendaftaran newsletter
Banyak developer lupa, website bukan karya seni — tapi alat bisnis.
Gunakan alat seperti Google Analytics 4 atau Tag Manager untuk melacak event dan goal.
Kalau conversion rate rendah, cek apakah CTA (Call to Action) lo jelas dan muncul di posisi strategis.
5. Kecepatan Halaman (PageSpeed Insights Bukan Formalitas)
Google menilai kecepatan website sebagai faktor penting SEO.
Tapi yang sering dilupakan: kecepatan juga berpengaruh besar ke user experience.
Metrik penting dari PageSpeed:
-
LCP (Largest Contentful Paint): waktu elemen utama muncul
-
FID (First Input Delay): responsivitas saat pengguna pertama kali klik
-
CLS (Cumulative Layout Shift): kestabilan elemen saat halaman dimuat
Buat klien, lo bisa jelaskan ini dengan sederhana:
“Kalau halaman butuh waktu 5 detik buat kebuka, 90% orang udah pergi duluan.”
Gunakan tools seperti Lighthouse, GTmetrix, atau Cloudflare Analytics buat pantau performa real-time.
6. Keyword Ranking: Apakah Website Klien Makin Terlihat?
Dalam proyek website development, SEO gak bisa dipisahkan dari desain.
Kalau semua teknis udah rapi tapi ranking tetap turun, berarti ada hal yang salah di optimasi konten.
Pantau keyword utama dan turunannya pakai tools seperti:
-
Google Search Console
-
Ahrefs
-
Ubersuggest
Lihat tren minggu ke minggu, bukan cuma snapshot satu hari.
Dari situ lo bisa bantu klien memahami:
mana konten yang perlu diupdate, dan mana yang perlu dihapus atau redirect.
7. Backlink dan Otoritas Domain
Gue pernah bantu satu website UMKM yang trafiknya naik dua kali lipat cuma karena dapet satu backlink dari media lokal besar.
Jadi, backlink masih penting — tapi kualitas lebih penting dari kuantitas.
Pantau:
-
Jumlah domain unik yang mengarah ke website
-
Relevansi topik situs sumber
-
Tautan yang rusak (broken backlinks)
Gunakan Ahrefs atau Moz untuk cek Domain Authority (DA) dan Spam Score.
Metrik ini bantu lo jelaskan ke klien kenapa mereka perlu investasi di content marketing dan PR digital.
8. Engagement di Konten: Klik, Scroll, dan Interaksi
Bukan cuma trafik dan waktu tinggal, tapi juga bagaimana pengguna berinteraksi.
Beberapa metrik yang bisa lo amati:
-
Scroll depth (berapa jauh mereka baca halaman)
-
Klik pada link internal
-
Interaksi dengan tombol CTA
-
Komentar atau share di media sosial
Dari data ini, lo bisa lihat pola:
Apakah pembaca berhenti di paragraf ketiga karena bosan?
Atau justru mereka tertarik lanjut ke artikel lain?
UX yang baik selalu berbicara lewat perilaku pengguna, bukan asumsi desainer.
9. Error dan Downtime
Gak ada yang lebih nyebelin buat klien selain website yang sering down.
Selain bikin frustrasi, downtime bisa nurunin ranking dan kepercayaan pengguna.
Gunakan alat monitoring seperti:
-
UptimeRobot
-
Pingdom
-
Google Search Console (tab error crawl)
Pastikan server punya uptime minimal 99.9%.
Kalau website klien sering error 500 atau 404, jangan tunggu mereka yang protes duluan — lo yang harus deteksi lebih cepat.
10. Retention & Returning Visitors
Metrik ini sering diabaikan padahal menunjukkan loyalitas pengguna.
Kalau 60% pengunjung lo datang kembali dalam 30 hari, itu sinyal bahwa konten dan pengalaman mereka memuaskan.
Buat website bisnis atau toko online, angka returning visitor bisa jadi cerminan seberapa kuat brand awareness mereka.
Penutup: Jadi Developer yang Ngasih Data, Bukan Sekadar Desain
Di dunia website development profesional, klien gak cuma butuh tampilan indah. Mereka butuh insight — data yang bisa bantu mereka ambil keputusan bisnis.
Gue selalu bilang ke setiap klien:
“Kita gak bisa perbaiki apa yang gak kita ukur.”
Jadi, pantau metrik lo rutin.
Bangun dashboard sederhana, kirim laporan bulanan, dan bantu klien lo ngerti data mereka.
Karena pada akhirnya, website yang sukses bukan yang paling keren tampilannya, tapi yang paling ngerti penggunanya.
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Komentar