Featured Post
Mengatasi Masalah Duplicate Content Saat Pengalihan Domain Lama ke Baru
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Migrasi domain adalah momen kritis bagi website. Salah satu risiko terbesar adalah duplicate content, yang bisa menurunkan ranking Google. Duplicate content muncul ketika konten lama masih bisa diakses di domain lama atau redirect tidak dikonfigurasi dengan benar.
Artikel ini membahas cara mengatasi duplicate content saat domain migration, tips SEO teknis, dan praktik terbaik untuk memastikan website tetap SEO-friendly.
1. Apa Itu Duplicate Content
Duplicate content adalah konten yang sama muncul di lebih dari satu URL. Masalah ini dapat menyebabkan:
-
Google bingung memilih halaman utama → ranking turun
-
Trafik terpecah → authority halaman berkurang
-
Penalti ringan dari algoritma Google (terutama jika duplicate bersifat manipulatif)
Contoh:
-
domainlama.com/artikel → domainbaru.com/artikel
-
Keduanya masih live tanpa redirect atau canonical
2. Mengapa Duplicate Content Terjadi Saat Migrasi
-
Redirect 302 / salah → tidak permanen, Google tetap mengindeks domain lama
-
Tidak menambahkan canonical → Google tidak tahu halaman mana versi utama
-
Caching / CDN → domain lama masih serve konten lama
Duplicate content saat migrasi bisa berakibat penurunan trafik drastis jika tidak ditangani.
3. Langkah-Langkah Mengatasi Duplicate Content
a. Gunakan 301 Redirect Permanen
-
Redirect semua URL lama ke URL baru secara 1:1
-
Jangan redirect ke homepage saja → hilangkan relevance page-level
Redirect 301 /artikel-lama https://domainbaru.com/artikel-baru
b. Update Internal Link
-
Semua internal link → arahkan ke domain baru
-
Pastikan menu, footer, dan sitemap sudah mengarah ke domain baru
c. Canonical Tag
-
Tambahkan canonical di halaman lama jika redirect belum aktif
<link rel="canonical" href="https://domainbaru.com/artikel-baru"/>
-
Membantu Google memahami halaman mana versi utama
d. Submit Sitemap Baru
-
Buat sitemap baru dengan semua URL domain baru
-
Submit ke Google Search Console → mempercepat re-indexing
4. SEO Teknis Lainnya
-
Update robots.txt → pastikan crawler bisa akses domain baru
-
Hapus cache CDN domain lama → Google akan crawl versi baru
-
Monitor 404 & broken links → gunakan Google Search Console / Screaming Frog
-
Redirect chain → hindari lebih dari 1-2 hop redirect
Redirect chain panjang = duplicate content + loss authority page.
5. Tips Praktis Developer
-
Backup website → aman sebelum migrasi
-
Gunakan environment staging → test semua redirect & canonical
-
Monitor analytics → traffic dari domain lama → domain baru
-
Gunakan tool audit → Ahrefs, SEMrush, Screaming Frog untuk duplicate check
6. Kasus Nyata
Website e-commerce:
-
Migrasi dari domainlama.com → domainbaru.com
-
Awalnya hanya redirect homepage → duplicate content muncul → traffic turun 25%
-
Solusi: 301 redirect semua produk, update canonical, sitemap baru → traffic kembali normal dalam 2 minggu
Blog pribadi:
-
Semua artikel redirect ke homepage domain baru → banyak error 404 & page orphaned
-
Solusi: redirect artikel 1:1 + internal link update → indeks cepat, ranking stabil
7. Kesimpulan
Duplicate content saat migrasi domain = risiko besar untuk SEO.
Solusi efektif:
-
301 redirect permanen 1:1
-
Canonical tag untuk halaman penting
-
Update internal link & sitemap
-
Monitoring analytics & SEO tools
Bro, dengan implementasi langkah-langkah ini, ranking tetap aman, trafik tidak hilang, dan website tetap SEO-friendly selama proses migrasi domain.
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Komentar