Featured Post

Tren CSS & Layout Modern 2025: Flexbox, Grid & Beyond

 Kalau gue flashback sedikit ke awal belajar front-end, rasanya lucu juga mengingat betapa ribetnya bikin layout cuma pakai float dan posisi manual. Dikit-dikit “clear: both;”, margin lari ke mana-mana, dan debugging layout bisa makan waktu berjam-jam. Tapi industri website development berkembang cepat, dan setiap tahun selalu muncul cara baru yang bikin hidup developer lebih gampang. Masuk ke tahun 2025, CSS sudah jauh lebih matang, elegan, dan terasa seperti alat superpower. Gue ngerasa bikin layout sekarang nggak lagi sekadar “nyusun kotak", tapi benar-benar menciptakan pengalaman visual yang fleksibel, responsif, dan smart. Flexbox sudah mapan, Grid makin kuat, dan CSS modern seperti container queries, subgrid, dan nesting bikin proses styling jadi lebih rapi dan manusiawi. Artikel ini gue tulis berdasarkan pengalaman gue mengerjakan project klien sepanjang 2024–2025. Kita bakal bahas tren layout terbaru yang paling relevan, gimana cara pakainya, dan kenapa lo wajib melek t...
Posting Komentar

Cara Melacak Broken Links dan Redirect Errors di Website Anda

 Broken links dan redirect errors adalah salah satu masalah SEO paling umum yang bisa menurunkan ranking Google, mengganggu pengalaman pengguna, dan mengurangi authority website.

Artikel ini membahas cara mendeteksi broken links, redirect errors, dan strategi perbaikan agar website tetap sehat secara teknis dan SEO-friendly.

1. Apa Itu Broken Links & Redirect Errors

  • Broken links (404 error): URL yang tidak dapat diakses → halaman hilang

  • Redirect errors: masalah saat URL di-redirect, misal:

    • Redirect chain panjang

    • Redirect loop

    • Redirect ke halaman yang salah

Dampak SEO:

  • Google crawl inefficiency → indeks menurun

  • User experience buruk → bounce rate tinggi

  • Link juice hilang → authority halaman menurun

2. Penyebab Broken Links & Redirect Errors

  1. Perubahan URL → tanpa update internal link

  2. Migrasi domain / redesign website → redirect salah

  3. Konten dihapus → halaman lama masih di-link

  4. Plugin atau CMS conflict → redirect loop atau error

3. Tools untuk Melacak Broken Links

  • Google Search Console → Coverage report, crawl errors

  • Screaming Frog SEO Spider → crawl website, deteksi 404 & redirect chain

  • Ahrefs / SEMrush → broken link report, backlink audit

  • Online Broken Link Checker → cepat untuk halaman spesifik

  • Browser extension → cek cepat halaman individual

Tools ini membantu developer dan SEO specialist mengidentifikasi masalah sebelum berdampak serius pada ranking.

4. Cara Mengatasi Broken Links

  1. Redirect 301 → arahkan URL lama ke URL baru sesuai relevansi

  2. Update Internal Link → link di menu, artikel, footer, sitemap

  3. Hapus atau replace link → jika halaman sudah tidak relevan

  4. Monitor secara rutin → deteksi segera jika link baru rusak

Tips Developer:

  • Gunakan redirect map → memudahkan tracking 1:1 URL lama → baru

  • Hindari redirect chain panjang (>2 hop) → Google crawl lebih efisien

5. Cara Mengatasi Redirect Errors

  1. Redirect Loop

    • Periksa konfigurasi server (.htaccess, nginx, CMS)

    • Hindari circular redirect → A → B → A

  2. Redirect Chain Panjang

    • Gabungkan beberapa redirect → langsung ke URL tujuan

    • Contoh: A → B → C → D → sebaiknya A → D langsung

  3. Salah Jenis Redirect

    • Gunakan 301 redirect untuk permanen, 302 redirect untuk sementara

    • Salah penggunaan → duplicate content & loss authority

6. Audit & Maintenance Rutin

  • Crawl website minimal 1–2 kali per bulan

  • Update sitemap & robots.txt → arahkan crawler ke halaman valid

  • Pantau Google Analytics → page error & bounce rate

  • Gunakan log server → deteksi request error & redirect loop

Maintenance rutin = website sehat & SEO tetap optimal.

7. SEO & User Experience

  • Broken links & redirect errors → ranking turun → traffic organik hilang

  • Pengguna frustrasi → bounce rate tinggi → engagement rendah

  • Memperbaiki masalah →

    • Authority page terjaga

    • Ranking Google stabil

    • User experience meningkat

8. Strategi Developer

  • Implementasi 404 page custom → bantu user navigasi ke halaman relevan

  • Gunakan canonical → hindari duplicate content jika redirect sementara

  • Integrasi tools monitoring → alert otomatis jika muncul broken link atau error baru

  • Dokumentasikan semua redirect → memudahkan audit rutin

9. Kasus Nyata

  1. Blog dengan 200+ artikel:

    • Broken link muncul setelah redesign → traffic turun 15%

    • Solusi: Screaming Frog audit → update internal link & redirect 301 → traffic kembali normal

  2. E-commerce:

    • Redirect loop di kategori produk → Google crawl inefficiency → ranking produk turun

    • Solusi: gabungkan chain, periksa plugin → ranking stabil

10. Checklist Best Practices

  • Crawl website secara rutin → broken links & redirect errors

  • Update internal link & sitemap

  • Gunakan 301 redirect permanen → hindari 302 jika permanen

  • Buat 404 page custom → redirect user ke halaman relevan

  • Pantau analytics & search console → evaluasi dampak SEO

11. Kesimpulan

Broken links dan redirect errors bukan sekadar masalah teknis → berdampak langsung pada SEO dan user experience.
Dengan strategi:

  • Deteksi dini via tools

  • Perbaikan & redirect tepat

  • Audit & maintenance rutin

Bro, website akan tetap sehat, ranking stabil, dan user experience maksimal.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Belajar dari Kesalahan: Kisah Website yang Drop Trafiknya – Proses Pemulihan

 Pernah suatu hari saya membuka dashboard analytics dan jantung serasa berhenti. Trafik website saya, yang biasanya stabil, tiba-tiba turun drastis hampir 70% . Website itu adalah proyek PWA yang saya bangun sendiri — cepat, offline-capable, dan selama ini banyak mendapat pujian. Tapi tiba-tiba, semua hilang. Momen itu mengajarkan saya satu hal penting: bahwa teknologi canggih saja tidak cukup, jika kita mengabaikan detail kecil dalam pengelolaan web dan SEO. Ini cerita tentang kesalahan, belajar, dan akhirnya memulihkan website saya ke performa puncak. Tanda-tanda Awal Masalah Semuanya terasa normal sampai beberapa minggu sebelum drop trafik. Saya melakukan update minor pada layout dan menambahkan beberapa plugin cache baru agar website PWA lebih cepat. Di awal, saya merasa optimasi ini bagus. Tapi ternyata, kombinasi service worker lama dengan cache baru menimbulkan bug tersembunyi . Beberapa halaman gagal dimuat, dan beberapa URL mengalami redirect loop tanpa saya sad...
Lihat

7 Framework JavaScript Terpopuler Tahun 2025

 Kalau lo udah cukup lama di dunia coding, pasti tau satu hal: JavaScript itu nggak pernah diam. Setiap tahun ada aja framework baru yang muncul, bawa janji “lebih cepat, lebih ringan, lebih efisien.” Dan buat lo yang hidup di dunia website development , ngikutin perkembangan ini udah kayak nafas — wajib banget. Gue masih inget masa-masa 2016, waktu semua orang heboh belajar Angular dan React. Tapi sekarang? Tahun 2025 udah beda cerita. Framework JavaScript makin matang, stabil, dan punya fokus yang jelas. Bukan lagi soal “framework mana yang populer”, tapi “framework mana yang paling cocok buat proyek lo.” Nah, di artikel ini gue bakal bahas 7 framework JavaScript terpopuler tahun 2025 , plus insight nyata dari pengalaman developer di lapangan. 1. React.js – Raja yang Belum Tumbang Mari mulai dari legenda yang masih bertahan: React.js . Meski udah berumur lebih dari 10 tahun, React tetap jadi tulang punggung banyak proyek besar — dari Meta, Netflix, Shopify, sampai start...
Lihat

Cara Menggunakan AI untuk Meningkatkan Pendapatan Website

 Dalam dunia website development , tren terbaru yang tidak bisa diabaikan adalah penggunaan Artificial Intelligence (AI) . Dari pengalaman saya, AI bukan hanya alat canggih untuk developer, tetapi juga bisa menjadi strategi efektif untuk meningkatkan pendapatan website. Banyak orang masih menganggap AI hanya untuk chatbot atau otomasi, padahal potensinya jauh lebih luas: dari optimasi konten, analisis trafik, personalisasi, hingga prediksi perilaku pengunjung. Di artikel ini, saya akan membagikan cara-cara praktis menggunakan AI untuk memaksimalkan pendapatan website, dengan pendekatan yang bisa langsung diterapkan. 1. Optimasi Konten dengan AI Konten adalah fondasi dalam website development . AI bisa membantu: Analisis keyword : AI tools bisa menemukan keyword potensial dengan volume tinggi dan kompetisi rendah. Pembuatan draft artikel : Membantu membuat kerangka konten atau ide artikel baru. Optimasi SEO : Memastikan artikel mengandung keyword turunan dan LSI secara ...
Lihat