Featured Post
Bagaimana Website Saya Mendapat Featured Snippet di Google – Cerita & Strategi
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Bagaimana Website Saya Mendapat Featured Snippet di Google – Cerita & Strategi
Setiap blogger dan website developer tentu ingin melihat situsnya tampil di halaman pertama Google. Tapi ada satu posisi yang lebih istimewa dari sekadar peringkat pertama — yaitu Featured Snippet, atau yang sering disebut “posisi nol”.
Artikel ini adalah kisah nyata tentang bagaimana saya berhasil membuat salah satu artikel website saya muncul di Featured Snippet Google, beserta strategi yang saya gunakan agar bisa kamu tiru langkah demi langkah.
Awal Cerita: Mimpi Tampil di Posisi Nol
Awalnya saya hanya fokus menulis artikel SEO biasa: panjang, lengkap, dan mengandung keyword utama.
Namun suatu hari, saya mengetik keyword target di Google dan melihat hasil yang menarik — sebuah kotak jawaban ringkas di atas semua hasil pencarian.
Ternyata itulah yang disebut Featured Snippet — cuplikan konten singkat yang diambil langsung dari website oleh Google untuk menjawab pertanyaan pengguna.
Saya berpikir, “Kalau artikel saya bisa muncul di situ, traffic pasti melonjak.”
Sejak saat itu, saya mulai mempelajari bagaimana Google memilih konten untuk dijadikan snippet unggulan.
Langkah Pertama: Memahami Jenis Featured Snippet
Sebelum menyusun strategi, saya belajar dulu tipe-tipe Featured Snippet yang umum muncul di hasil pencarian:
-
Paragraph Snippet – Google menampilkan satu paragraf yang menjawab pertanyaan.
-
List Snippet – Biasanya untuk langkah-langkah atau daftar (contoh: “cara membuat website”).
-
Table Snippet – Untuk data berbentuk tabel seperti harga, jadwal, atau perbandingan.
-
Video Snippet – Cuplikan video yang menjawab pertanyaan tertentu.
Saya sadar, sebagian besar konten saya berupa artikel panduan langkah demi langkah — artinya cocok untuk List Snippet dan Paragraph Snippet.
Maka saya mulai menyesuaikan struktur artikel agar sesuai dengan format yang disukai Google.
Langkah Kedua: Riset Keyword dengan Niat Pencarian (Search Intent)
Google memilih konten untuk Featured Snippet berdasarkan relevansi dan kejelasan jawaban terhadap pertanyaan pengguna.
Saya menggunakan kombinasi tools seperti:
-
Google “People Also Ask”
-
Ahrefs Keyword Explorer
-
ChatGPT untuk ide pertanyaan umum
Saya mencari keyword berbentuk pertanyaan, seperti:
-
“Bagaimana cara membuat website profesional?”
-
“Apa itu PWA?”
-
“Langkah-langkah meningkatkan SEO website?”
Setelah itu, saya menulis artikel dengan fokus menjawab pertanyaan secara ringkas di awal, lalu menjelaskannya lebih dalam di bagian bawah.
Ini penting, karena Google sering mengambil kalimat pertama atau paragraf ringkas sebagai snippet.
Langkah Ketiga: Menulis Struktur Artikel yang Disukai Google
Dari hasil analisis, saya menemukan pola tertentu dalam artikel yang sering mendapatkan Featured Snippet:
-
Memiliki judul dan subjudul (H2, H3) yang jelas.
-
Menggunakan bullet list atau numbering untuk langkah-langkah.
-
Memberikan jawaban singkat (40–60 kata) sebelum pembahasan panjang.
-
Mengandung kata tanya seperti “apa”, “bagaimana”, “kapan”, “mengapa”.
Jadi, saya menerapkan semua itu.
Misalnya, di artikel “Cara Membuat Website Profesional dengan Mudah”, saya menulis paragraf pembuka seperti ini:
“Untuk membuat website profesional, kamu hanya perlu mengikuti lima langkah utama: menentukan domain, memilih hosting, menginstal CMS, menyesuaikan desain, dan mengoptimasi SEO.”
Kalimat ini berfungsi ganda: menjawab pertanyaan langsung sekaligus memancing pembaca membaca bagian berikutnya.
Dua minggu kemudian, artikel itu tampil di Featured Snippet untuk keyword “cara membuat website profesional.”
Langkah Keempat: Optimasi On-Page yang Presisi
Saya tidak berhenti di struktur saja.
Untuk memperkuat sinyal SEO, saya melakukan optimasi berikut:
-
Gunakan heading yang informatif.
Contoh: “Langkah-Langkah Membuat Website Profesional” lebih kuat daripada “Panduan Lengkap.” -
Tambahkan schema markup.
MenggunakanFAQPageschema membuat Google lebih mudah memahami konten berbentuk tanya-jawab. -
Gunakan bahasa sederhana dan langsung ke inti.
Google memilih snippet yang mudah dibaca dan menjawab cepat. -
Optimasi gambar dengan alt text yang menjelaskan isi.
-
Tambahkan internal link relevan agar konten terhubung satu sama lain.
Dalam waktu sebulan, bukan hanya satu, tapi tiga artikel saya mendapatkan Featured Snippet berbeda.
Hasil yang Saya Dapat
Dampaknya luar biasa.
Artikel yang mendapatkan Featured Snippet mengalami lonjakan traffic organik hingga 230% dalam dua minggu pertama.
CTR (Click Through Rate) meningkat dari 4,1% menjadi 9,8%.
Selain itu:
-
Waktu baca rata-rata naik 2x lipat.
-
Jumlah backlink alami meningkat, karena banyak website lain merujuk ke konten saya.
-
Brand awareness meningkat, karena pengguna sering melihat nama domain saya di kotak snippet.
Saya akhirnya menyadari bahwa Featured Snippet bukan sekadar “hadiah dari Google”, tapi hasil dari strategi konten yang fokus pada membantu pengguna dengan cara paling jelas.
Menghadapi Tantangan: Snippet Hilang, Lalu Kembali
Menariknya, posisi Featured Snippet tidak selalu permanen.
Setelah beberapa bulan, saya melihat salah satu artikel kehilangan posisinya — digantikan oleh situs lain.
Awalnya saya kecewa, tapi saya jadikan itu bahan evaluasi.
Saya perbarui artikel dengan:
-
Menambahkan data terbaru dan statistik relevan.
-
Mengubah urutan langkah agar lebih logis.
-
Memperpendek paragraf pembuka agar lebih langsung.
Dua minggu kemudian, artikel saya kembali merebut posisi Featured Snippet itu.
Dari sini saya belajar bahwa snippet bersifat dinamis, dan kita harus terus memperbarui konten untuk mempertahankannya.
Strategi Jangka Panjang yang Saya Terapkan
Untuk menjaga dan memperluas peluang Featured Snippet, saya menerapkan strategi berkelanjutan berikut:
-
Membuat konten berbasis pertanyaan.
Setiap artikel minimal menjawab satu pertanyaan pengguna dengan jelas di awal. -
Menulis ringkasan jawaban (Answer Box Style).
Paragraf pendek berisi 40–60 kata yang padat dan fokus. -
Gunakan heading yang eksplisit.
Contoh: “Apa Itu SEO On-Page?” bukan hanya “SEO On-Page”. -
Tambahkan bagian FAQ di akhir artikel.
Format tanya-jawab meningkatkan peluang muncul di snippet dan People Also Ask. -
Pantau performa di Google Search Console.
Saya terus melacak keyword mana yang mulai memicu snippet baru.
Dengan pola ini, saya mulai mendapatkan lebih dari 10 Featured Snippet dari berbagai topik di website yang sama — mulai dari panduan teknis hingga artikel edukatif.
Pelajaran Penting dari Perjalanan Ini
Dari pengalaman saya, ada beberapa pelajaran penting tentang Featured Snippet yang wajib diketahui setiap pemilik website:
-
Google memilih konten paling membantu, bukan paling banyak backlink.
Jadi kualitas jawaban jauh lebih penting daripada sekadar jumlah kata. -
Struktur artikel menentukan keberhasilan.
Konten rapi dan terorganisir lebih mudah dibaca Google. -
Snippet bisa datang dan pergi.
Selalu perbarui konten agar relevan. -
Bahasa alami lebih disukai AI Google.
Tulis seolah kamu menjawab pertanyaan langsung dari pembaca, bukan untuk robot.
Kesimpulan: Strategi yang Mengubah Cara Saya Menulis
Mendapat Featured Snippet di Google adalah pencapaian yang luar biasa bagi website mana pun — bukan karena sulit, tapi karena membutuhkan pemahaman mendalam tentang niat pengguna dan struktur konten.
Dari perjalanan ini, saya belajar bahwa kunci utama bukan pada trik SEO, tetapi pada niat tulus untuk memberikan jawaban terbaik.
Kini, setiap kali saya menulis artikel, saya selalu bertanya pada diri sendiri:
“Apakah paragraf pertama ini bisa menjawab pertanyaan pengguna dengan cepat dan jelas?”
Ketika jawabannya “ya”, saya tahu peluang untuk tampil di Featured Snippet semakin besar.
Dan hasilnya?
Traffic meningkat, kredibilitas naik, dan website saya kini menjadi rujukan utama di beberapa niche penting.
Komentar