Featured Post
Bikin Website Pertama: Bangga, Cemas, Tapi Tetap Gas
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Perjalanan bikin website pertama kali itu nggak cuma soal coding. Tapi juga tentang rasa bangga yang bikin senyum sendiri, plus cemas yang bikin kepikiran terus. Di dunia web development, momen ini adalah tonggak sejarah: pertama kali kita lihat karya kita tampil online. Rasanya campur aduk, tapi justru di situlah keindahannya.
Dulu kita cuma pengguna internet. Klik link sana-sini, kagum lihat website keren. Tapi begitu mulai belajar HTML pertama kali, kita sadar kalau ternyata kita bisa bikin halaman sendiri. Di titik itu, sebuah pintu baru terbuka: pintu menjadi web developer beneran.
🌱 Awal Mula: Menyentuh HTML dan CSS Pertama Kali
Biasanya perjalanan dimulai dari hal paling dasar:
-
<h1>untuk judul -
<p>untuk paragraf -
<a>untuk link -
<img>untuk gambar
Di tahap ini, kita merasa jadi hacker profesional.
Padahal baru bikin halaman putih dengan teks “Hello World” 😆
Tapi nggak apa-apa — semua web developer besar juga pernah mulai dari situ.
😰 Masuk JavaScript: Campuran Bingung dan Penasaran
Setelah bisa bikin tampilan, kita pengen website kita berinteraksi.
Mulailah kenalan sama JavaScript.
Lalu muncul pertanyaan:
-
Kenapa function ini nggak jalan?
-
Kenapa tombol ini nggak klik?
-
Kenapa console error terus?
Sampai akhirnya muncul kalimat sakral:
“Ah berarti ini salah titik koma.”
JavaScript memang suka gitu: bikin kesel tapi ngangenin 💀
🚀 Publish Pertama Kali: Momen yang Bikin Merinding
Setelah halaman selesai, kita belajar cara deploy:
-
hosting gratisan
-
domain baru
-
ngatur file
-
klik publish
Dan… website kita muncul di browser.
Online. Bisa dilihat seluruh dunia (walaupun baru kita sendiri yang lihat 🤣).
Di sini kita merasa:
“Gue bisa bikin website asli!”
Bangga banget bro! Serius.
Rasanya pengen share ke semua teman:
“Coba klik link ini! Itu karya gue!”
😬 Kecemasan Mulai Datang
Begitu senang mereda, muncul rasa parno:
-
“Kok tampilannya beda di HP?”
-
“Lah kenapa warnanya berantakan?”
-
“Gambar kok nggak muncul?”
-
“Kenapa di browser lain error?”
Di saat ini kita sadar…
Responsiveness itu wajib
Optimasi itu penting
Debugging itu tak terhindarkan
Jadi ya… balik lagi utak-atik 😅
🔍 Pembelajaran Paling Berharga: Konsisten
Bikin website itu bukan cuma soal skill teknis:
ini soal mindset maju terus.
Hal yang sering muncul di kepala:
-
“Kalau jelek gimana?”
-
“Kalau nggak ada yang lihat gimana?”
-
“Kalau gagal gimana?”
Tapi ingat:
Website pertama itu bukan untuk sempurna.
Itu untuk mulai.
Karena tanpa website pertama, nggak akan ada website ke-10 atau ke-100.
🧩 Skill yang Otomatis Ikut Tumbuh
Saat bikin website pertama, kita sebenarnya belajar banyak hal:
| Skill | Manfaatnya |
|---|---|
| HTML & CSS | Bikin tampilan web |
| JavaScript | Interaksi & dinamika |
| Design dasar | Biar nggak jelek banget 😆 |
| Problem solving | Ketika error menyerang |
| Rasa percaya diri | Kita bisa bikin karya online |
Skill teknis bisa dipelajari.
Keberanian untuk mulai itu yang paling mahal.
✨ Rasa Bangga yang Layak Dirayakan
Setiap web dev pasti ingat website pertamanya.
Walaupun sederhana, kadang terlihat buruk…
Tapi itu milestone yang layak dikenang.
Karena itulah langkah awal menuju:
-
Karier di dunia coding
-
Peluang kerja remote
-
Proyek freelance pertama
-
Mimpi jadi developer sukses
Jadi, beri tepuk tangan untuk diri sendiri 👏
Serius, lo layak mendapatkannya.
🎯 Tetap Gas ke Depan!
Website pertama cuma permulaan.
Masih banyak hal seru menunggu:
-
Belajar framework (React, Next.js, Vue)
-
Buat portofolio keren
-
Kerja sama dengan tim developer lain
-
Monetisasi karya
-
Bangun bisnis digital dari skill coding ✨
Satu website kecil hari ini bisa jadi pintu besar buat masa depan.
🔚 Penutup
Meskipun bikin website pertama itu penuh drama:
✅ bangga
✅ cemas
✅ takut gagal
✅ excited
Tapi yang penting: lo udah mulai dan lo nggak nyerah.
Terusin semangat itu ya bro.
Karena setiap baris kode hari ini adalah investasi untuk masa depan lo sebagai web developer sukses 🔥🚀
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Komentar